Kota Metro, Lampungsai.com,-Festival Kampung Literasi kembali digelar oleh Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Ronaa, sebuah agenda tahunan yang selalu dinanti para pecinta literasi dan seni di Kota Metro. Di bawah kepemimpinan Aka Fitrio Atmaja, kegiatan ini konsisten menghadirkan ruang kreatif bagi generasi muda untuk mengekspresikan bakat, terutama dalam seni baca puisi.
Tahun ini, ajang tersebut semakin berwarna dengan kehadiran tiga juri yang sudah tak asing di dunia seni Kota Metro: Solihin Utjok, Imam Susanto, dan Ari Siswanto. Ketiganya dikenal sebagai praktisi seni yang berpengalaman dan memiliki kapabilitas kuat dalam menilai estetika pembacaan puisi.
Dalam perlombaan, seluruh peserta diwajibkan membawakan satu puisi pilihan panitia, yakni karya legendaris Taufiq Ismail berjudul “Membaca Tanda-Tanda”. Puisi ini sangat familiar di berbagai kompetisi baca puisi dan sering dijadikan materi wajib maupun pilihan, selain karya Taufiq lainnya, “Beri Daku Sumba”.
Meskipun tidak dapat menyaksikan seluruh rangkaian pembacaan puisi, sebagian penampilan yang tersaji sudah cukup menunjukkan talenta gemilang para peserta. Intonasi, penghayatan, dan interpretasi yang mereka tampilkan mampu menghidupkan suasana serta memberikan pengalaman sastra yang mengesankan bagi para penonton.
Festival Kampung Literasi PKBM Ronaa kembali membuktikan komitmennya dalam menumbuhkan budaya literasi di tengah masyarakat. Melalui kegiatan rutin seperti ini, PKBM Ronaa terus menjaga agar semangat membaca, menulis, dan berkarya tetap tumbuh subur di Kota Metro. ( Red / Dha )












