NGO KMPL Kritik Keras RSUD Ahmad Yani Kota Metro Terkait Insiden ‘Ucapan Kasar’ Pegawai IGD

Metro – Koalisi Masyarakat Peduli Lampung (KMPL) Kota Metro menyampaikan kritik keras terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro, menyusul insiden dugaan ucapan kasar yang dialami seorang pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Kamis (31/07/2025) lalu.

Pasien berinisial ‘R’ yang diduga mengalami serangan jantung tersebut mengaku mendapatkan perlakuan tidak pantas dari salah satu pegawai IGD berinisial M.

Insiden ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk NGO KMPL ( Koalisi Masyarakat Peduli Lampung )  Kota Metro.

Rendy Saputra, Ketua NGO KMPL Kota Metro saat memberikan keterangan pers kepada Lampungsai.com melalui WhatsApp pada Jumat (15/08/2025), menegaskan bahwa semboyan pelayanan “Kerja S 6” yang digaungkan oleh rumah sakit tidak boleh hanya menjadi slogan kosong. “Pelayanan kesehatan harus berlandaskan etika, empati, dan profesionalisme. Ucapan kasar terhadap pasien yang sedang kritis adalah hal yang sangat tidak bisa diterima,” tegas Rendy.

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi internal terhadap seluruh petugas IGD, pemberian sanksi tegas bagi pegawai yang terbukti bersalah, serta peningkatan pelatihan pelayanan pasien darurat. “Keselamatan dan kenyamanan pasien harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar simbol atau slogan,” tambahnya.

Terkait hal ini, KMPL Metro sampai berita ini diturunkan telah melayangkan surat resmi kepada Gubernur Lampung dan stakeholder terkait, meminta perhatian serius dan tindakan tegas atas insiden tersebut.

Sementara itu, upaya konfirmasi ke pihak RSUD Ahmad Yani Kota Metro belum berhasil. Kepala rumah sakit, saat dihubungi melalui ponsel, dilaporkan sedang tidak aktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *