Mitra Bentala Lampung Ajak Bijak Gunakan Air

0
709

Mitra Bentala Lampung Ajak Bijak Gunakan Air
Kamis, 23 Maret 2017 08:17 WIB
id
Hari Air di Lampung, Peringatan Hari Air, Hari Air 2017, Talkshow Hari Air, Mitra Bentala Lampung, Hari Air

Mitra Bentala Lampung Ajak Bijak Gunakan AirTalkshow Hari Air Sedunia 2017 di RRI Bandarlampung, Selasa (22/3). (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) – Lembaga swadaya masyarakat Mitra Bentala Lampung memaknai Hari Air Sedunia 22 Maret 2017 dengan mengajak semua pihak untuk bijak menggunakan air sebagai salah satu upaya mencegah krisis dan kelangkaan air.
Direktur Eksekutif LSM Mitra Bentala Mashabi di Bandarlampung, Rabu (22/3), mengingatkan ajakan bijak dan berhemat menggunakan air dalam momentum memperingati Hari Air Sedunia tahun 2017, yaitu "Air untuk Bumi Menjadi Lebih Baik".
"Perlu dukungan semua pihak agar berlaku bijak dalam menggunakan air," katanya lagi.
Menurutnya, dalam momentum Hari Air Sedunia itu, Mitra Bentala mempunyai rangkaian acara, seperti talkshow media, pengamatan kualitas air salah satu sungai di Kota Bandarlampung, pengenalan biopori untuk masyarakat, penanaman pohon, dan diskusi lingkungan dari 22-25 Maret 2017.
Puncak acara dilakukan penanaman pohon di Kelurahan Batuputu, Bandarlampung yang melibatkan elemen pecinta lingkungan, seperti pihak swasta Danone, Poltapala Politeknik Negeri Lampung, IKA Polinela (Ikatan Alumni Politeknik Negeri Lampung), mahasiswa, masyarakat Batuputu, dan Pemkot Bandarlampung.
Mashabi menyatakan, semua kegiatan itu bertujuan untuk menggugah semua elemen bahwa penggunaan air secara bijak dan pengelolaan air secara keberlanjutan untuk dipikirkan secara bersama-sama dengan aksi nyata sesuai dengan peram masing-masing.
"Jika tidak ada upaya yang dimulai dari sekarang, krisis air atau air menjadi barang yang langka tinggal menunggu waktu saja," ujarnya pula.
Setiap tanggal 22 Maret, seluruh masyarakat dunia memperingati Hari Air Sedunia, termasuk Indonesia selalu ada kegiatan, bertujuan agar dapat mengajak semua orang tergugah bahwa keberlanjutan dan ketersediaan air untuk kebutuhan sehari-hari berharap selalu ada.
Mashabi juga mengingatkan, penting untuk memastikan bahwa cadangan air bawah tanah atau sumber air tetap tersedia dari waktu ke waktu, apalagi dengan semakin bertambah jumlah penduduk dan aktivitas manusia maka kebutuhan akan air pun meningkat.
Ia mengemukakan, ketersediaan air di dalam tanah sangat erat hubungannya dengan kondisi lingkungan di bumi. Lingkungan yang baik akan memastikan untuk ketersediaan sumber air tetap ada. Sebaliknya kondisi bumi dengan lingkungannya yang rusak memastikan juga ketersediaan air untuk kehidupan generasi mendatang tidak tersedia.
"Memungkinkan sekali dalam beberapa waktu mendatang air menjadi langka dan sulit didapatkan," katanya pula.
Dia mengemukakan, Indonesia mesti bersyukur dalam satu tahun curah hujan yang turun dari langit ke bumi mencapai 2.779 mililiter. Angka yang luar biasa dari karunia Tuhan yang tidak banyak negara di dunia ini mendapatkannya.
Tetapi , katanya lagi, sangat disayangkan dari angka tersebut, sebanyak 66 persen mengakibatkan bencana seperti banjir dan longsor atau justru kemarau hanya beberapa bulan saja, Indonesia mengalami kekeringan dimana-mana termasuk Kota Bandarlampung.
Menurutnya, hal tersebut terjadi akibat kurang daya resap air ke dalam tanah, karena tutupan lahannya oleh bangunan, semen, dan sebagainya.
Padahal peraturan mengamanatkan 30 persen ruang terbuka untuk semua pihak membangun harus dibuat, tetapi kenyataannya sebagian besar tidak mematuhinya.
"Belum lagi cara menggunakan air saat ini kecenderungannya tidak bijak. Perlu perubahan perilaku dan gaya hidup saat ini terkesan boros penggunaan air," katanya pula.

Editor: Budisantoso Budiman

COPYRIGHT © ANTARA 2017

Tweets by @antaralampungRead more

LEAVE A REPLY