Waykanan Targetkan Produksi Kopi Meningkat 10 Persen

0
603

Waykanan Targetkan Produksi Kopi Meningkat 10 Persen
Selasa, 21 Februari 2017 22:57 WIB
id
kadisbun wayka bani aras

Waykanan Targetkan Produksi Kopi Meningkat 10 Persen  Kepala Dinas Perkebunan Waykanan, Bani Aras (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

…Dan hasil produktivitas setiap hektare mencapai 0.45 dikalikan dengan luas areal yang meghasilan 6.520 hektare, sehingga 2.934 ton untuk sekali panen, katanya…

Waykanan (ANTARA Lampung) – Pemerintah Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, menargetkan peningkatkan produksi kopi pada tahun ini sebesar lima hingga 10 persen.
"Luas lahan Kopi di Waykanan pada tahun 2016 mencapai 19.591 hektare dan produksinya 7.824 ton. Produksi ini mengalami peningatan dari tahun 2015 lalu yang sebelumnya 7.588 ton. Pada tahun 2017 ini ditargetkan peningkatan lima hingga 10 persen," kata Kepala Dinas Perkebunan Waykanan, Bani Aras, di Blambanganumpu, Waykanan, Selasa.
Apalagi, lanjut dia, dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Waykanan, hanya ada tiga kecamatan yang tidak memiliki lahan perkebunan kopi. Masing-masing kecamatan memiliki penghasilan yang berbeda-beda, dari jumlah yang belum menghasilkan, menghasilkan dan tanaman rusak.
Untuk Kecamatan Banjit, lanjut dia, luas lahan perkebunan rakyat khususnya kopi mencapai 6.870 hektare, ini dibagi menjadi tiga yaitu belum menghasilkan (BM) 250 hektare, menghasilkan 6.520 hektare, dan tanaman rusak (TR) 100 hektare.
"Dan hasil produktivitas setiap hektare mencapai 0.45 dikalikan dengan luas areal yang meghasilan 6.520 hektare, sehingga 2.934 ton untuk sekali panen," kata dia.
Sedangkan untuk panen yang kurang dari 1000 ton yaitu Kecamatan Rebangtangkas 966 ton, Blambanganumpu 724 ton, Gununglabuhan 360 ton, Baradatu 148 ton, Way Tuba 56 ton, Negeri Agung 30 ton, Pakuonratu 27 ton, Negarabatin 11 ton dan Bumiagung 3 ton.
Pada tahun 2017 kita akan tingkatkan hasil panen kopi di masing-masing kecamatan dengan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh perkebunan rakyat yang ada, kata dia.
Selain itu, jumlah hasil panen dari tahun 2007 hingga 2016 mengalami penurunan yang sangat drastis.
"Lihat saja pada tahun 2007 hasil produksi 10.977.4 ton sekali panen sedangkan di tahun 2016 hanya 7.824 ton sekali panen. Penurunan ini dipengaruhi dari luas areal belum menghasilkan (BM) dan luas areal yang menghasilkan (M) ini sangat menurun setiap tahunnya. Kegiatan kita akan terus melakukan sosialisasi agar bisa tanaman kopi pada tahun 2017 kembali berjaya seperti 10 tahun silam," kata mantan kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Waykanan.
Bani mengharapkan, para petani terus meningkatkan produksi kopi di masing-masing kecamatan. Karena kopi Waykanan merupakan salah satu kopi yang memiliki cita rasa tersendiri khususnya bagi pecinta kopi. "Ini dapat membuat Waykanan sebagai daerah yang memiliki kopi terbaik di Lampung setelah Kabupaten Lampung Barat," kata dia.
Wakil Bupati Waykanan, Edward Antony mengatakan kopi khas Waykanan ini berbeda dengan kopi yang lainnya apalagi bagi para pecinta kopi yang dapat membedakan kopi satu dengan lainnya.
"Walaupun kita kalah dari Kabupaten Lampung Barat yang telah memiliki kopi luwak tetapi kopi Waykanan tidak kalah dengan lainnya, sudah memproduksi dan diperjualbelikan untuk oleh-oleh khas Waykanan," kata dia.
Edward mengharapkan produktivitas kopi bisa terus ditingkatkan agar dapat dijualbelikan di kabupaten, kota bahkan sampai ke tingkat nasional.
"Karena kopi Waykanan cukup bersaing untuk menembus ke tingkat provinsi dan nasional," kata dia. (Ant)

Editor: Samino Nugroho

COPYRIGHT © ANTARA 2017

Tweets by @antaralampung

LEAVE A REPLY