Soal Penggantian Lambang Negara, Fraksi PDIP Akan Laporkan Disdik Ke BPIP

0
730
Bupati Mesuji, Khamamik bersama istri Elviana dan Jajaran Dinas Pendidikan serta jajaran kepala sekolah saat pembagian bantuan Tas./Red

Mesuji, Lampungsai.com – Soal pelecehan lambang negara Garuda menjadi telapak tangan simbol 5 jari, berisikan butir butir Pancasila, menuai sorotan serta kecaman dari berbagai pihak. Fraksi PDI-P DPRD Kabupaten Mesuji, menilai tindakan yang dilakukan Pihak Dinas Pendidikan mengganti perisai pancasila dapat merusak nilai dan makna ideologi secara utuh dan akan melaporkannya ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Kami menilai bahwa hal ini dapat mencederai nilai nilai luhur pancasila serta keagungan lambang negara indonesia yaitu burung garuda. Maka kami tak segan segan untuk melaporkan pihak Dinas Pendidikan ke BPIP, dimana Ketuanya juga merupakan Ketua umum kami,”

Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Mesuji, Abdul Hamid.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Fraksi PDI-P, DPRD Kabupaten Mesuji, Abdul Hamid dalam pandangan umum fraksi-fraksi saat rapat paripurna di Gedung DPRD setempat, Rabu 28 November 2018.

Masih penuturan Abdul Hamid, penggunaan Perisai Pancasila untuk pemberian bantuan Tas, untuk peserta didik tingkat SD dan SMP, mengecam pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji tentang program bantuan tas tersebut.

Kekhawatiran tentang kemungkinan munculnya berbagai persepsi yang timbul di kalangan publik, karena Lambang Negara maupun Pancasila adalah hal yang final dan tak dapat dirubah rubah lagi.

“Adanya gambar pada bantuan tas tersebut dapat memicu pendapat publik hingga muncul presenden buruk pada keabsahan burung Garuda serta Pancasila,”ungkapnya.

Diketahui, Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji, yang di pimpin Samsudin selaku Kepala Dinas, dilaporkan oleh salah satu warga masyarakat Kecamatan Way Serdang, Mesuji, inisial Din (41) ke Mapolres Mesuji, atas dugaan pelecehan lambang negara burung garuda diganti dengan telapak jari simbol angka 5, diterakan pada tas bantuan peserta didik SD dan SMP Tahun Anggaran 2018, beberapa waktu lalu.

Disampaikan Din, “Kenapa burung garudanya dirubah menjadi lima jari, sejak kapan lima jari itu menjadi simbol pancasila, kalau sebatas mengartikan mungkin sah sah saja, tapi ini terpampang sebagai simbol, takutnya nanti murid murid sekolah salah mengartikan, dimana mana namanya pancasila ya pasti identik bersama burung garuda, bukan lima jari,”ujarnya.

Atas hal ini, lanjut Din, telah melaporkan kepada pihak Polres Mesuji. “Saya sudah melaporkan pihak Disdik, sebenarnya saya tidak langsung melapor begitu saja, ada proses yang saya lakukan, yaitu menunggu sikap Pemerintah dan penegak hukum untuk bersikap tegas dalam hal ini. Namun, sejauh ini tidak ada tindakan, gambar itu jelas salah karena ada telapak tangan di tengah nya ada perisai kemudian dibawahnya ada tulisan pancasila. Sedangkan lambang negara kita jelas garuda pancasila,”pungkasnya.

Semetara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada satupun pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji yang dapat dikonfirmasikan.(Baginda/Red)

LEAVE A REPLY