Tulang Bawang, Lampungsai.com – Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Aliansi Jurnalistik Online (AJO) Indonesia Kabupaten Tulang Bawang, mengadakan buka bersama, di salah satu Rumah Makan, Jl.Cemara jalur II, Kampung Gunung Sakti, Kecamatan Menggala Selatan, Kabupaten setempat, Rabu 2018.
Dalam kesempatan itu, dilangsungkan juga pembubaran panitia atas acara pelantikan bersama pengurus DPD AJO Indonesia Provinsi Lampung dengan lima kepengurusan AJO Indonesia tingkat Kabupaten/Kota atau DPC, pada tanggal 14 Mei 2018 lalu, yang berlangsung di Gedung kesenian RA Kartini Kabupaten Tulang Bawang sebagai tuan rumah pelaksanaan pelantikan tersebut.
Ketua DPC AJO Indonesia Kabupaten Tulang Bawang, Yendi Yusman, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus dan anggota AJO Indonesia Tuba. Dalam kesempatan kali ini, berharap, organisasi AJO Indonesia, khususnya DPC Tulang Bawang, kedepan dapat lebih solid.
“Saya berharap di dalam Organisasi AJO Indonesia, kedepan dapat saling solid, bertanggung jawab penuh sesuai dengan tupoksi nya masing-masing. Diharap juga, kedepan, seluruh media yang bergabung di AJO Indonesia dapat menyuguhkan informasi yang positif kepada masyarakat, serta dapat membantu segala kegiatan Pemrintah, khususnya Pemkab Tuba, demi kemajuan dan kelangsungan bersama,”ujarnya.
Yendi menambahkan, sebagaimana halnya dikatakan Ketua DPD AJO Indonesia Provinsi Lampung, Romzy Hermansyah, merebaknya hoax (kabar bohong) dan atau fake news (berita atau informasi palsu) merupakan bagian dari disinformasi. Inilah salah satu faktor atau pemicu maraknya eksrtremisme, sebuah gerakan massa belakangan ini yang timbul.
Dalam hal ini, masyarakat pada umumnya, belum memiliki kemampuan yang cukup dalam memilih informasi yang diterima dari internet atau media sosial, hingga sangat mudah terprovokasi.
Maka itu, masih menurut Yendi, tentunya peran media, khususnya media digital yang ada, memiliki peran dan tanggung jawab penting didalamnya. Paling tidak berada pada sisi penyajian informasi yang mendidik dalam upaya mendorong literasi digital, khususnya terkait dengan pemilahan informasi.
“Dengan demikian secara langsung, ikut meminimalisir penyebaran hoax dan fake news dengan bekal teknologi yang di kembangkan. Disinilah adanya Aliansi Jurnalistik Online Indonesia, organisasi yang modern dan peka terhadap kemajuan teknologi tanpa kedepankan cara destruktif dan intimidatif. AJO Indonesia, No Hoax, No Fake News, No Yellow Journalism,”pungkasnya. (Ari)