Prabowo – Gerindra Punya Jalan Mulus Raih Kemenangan Pemilu 2024, khususnya di Wilayah Kota Metro Provinsi Lampung.
“Geliat Pemilu 2024, Daerah Pemilihan (Dapil) IV menjadi wilayah Seksi dan Magnet pergerangan menuju kemenangan di Kota Metro Provinsi Lampung,”
Demikian kata Syaheri salah satu tokoh pemuda Kota Metro, akrab di sapa Ahie Syah yang aktif sebagai penggiat artikel media massa dan organisasi kemasyarakatan. Jumat, 13/10/2023.
Syaheri mengutarakan, ada beberapa Partai yang punya sistem internalnya itu ibarat ruang kelas sekolah, tidak ada kebebesan dalam ruang kelas.
Dari sisi standar moral, sisi tampilan dan wawasan terbatas, herarki terlalu hebat, otoritas yang sangat konservatif, membuat semua anggota atau kader partai, tidak bisa bebas mengarkulasi gagasan. Sehingganya tidak ada orang besar sebagai pemimpin didalamnya, karena sistem internal interpensi keras yang mana kepemimpinan nya sudah terjatah, artinya sebagian parpol tidak bisa besar karena ada sistem Monopolitik dan Otoriter.
Sementara partai politik itu harus diporsi di lembaga ruang publik dan harus menyesuaikan diri dengan etika publik, karena Kita menuju negara menuju publik. Itulah yang gagal di eksersais di publik.
Hingganya berdampak pada seorang anggota partai/kader partai yang mengeksersais ke publik dianggap melanggar tidak menghormati aturan internal dan sebagainya. Wajar saja, karena beberapa parpol ada otoritas dibelakang layar yang menghendaki seseorang itu harus disingkirkan.
Goncangan Internal Partai hingga memutuskan untuk pemecatan.
Menurut Syaheri, Perbedaan pendapat menjadi suatu dampak pada ketidaksukaan, hingganya banyak alasan alasan yang di buat untuk mengeluarkan seseorang dari keanggotaan atau kader partai.
Sejatinya, anggota dewan itu tidak perlu berpartai, karena dia di pilih oleh rakyat artinya tidak bisa recall. Hal ini menjadi masalah yurisprodensi dimana seseorang menjadi anggota dewan karena keputusan kolektif dari masyarakat.
Artinya, seseorang yang di calon kan oleh partai menjadi anggota dewan tidak di berhentikan atau dipecat. Hal ini mustinya berlaku juga bagi anggota dewan, seperti presiden yang tidak bisa dipecat oleh partai.
“Ketika, seseorang telah menjadi anggota dewan dan di keluarkan sebagai anggota partai, maka status anggota dewan tetap. Anggota dewan dicalonkan oleh partai dan dipilih oleh rakyat, maka harusnya tidak ada pemecatan sebagai anggota dewan”jelas Syaheri.
Masih cerita Syaheri, kisah Fahri Hamzah misalnya, menjadi suatu proses pembelajaran, bahwa wakil rakyat itu bukan peternakan Partai Politik. Wakil rakyat harus berbicara sesuai aspirasi rakyat bukan aspirasi partai politik.
Anggota dewan itu bisa di pecat jika meninggal dunia, melanggar etika atau peristiwa etik, tersandung hukum dan atau mengundurkan diri.
“Cuitan kisah Fahri Hamzah, ada sedikit kemiripan yang terjadi pada salah satu parpol di Kota Metro, terjadi goncangan internal partai, dan kepentingan”.ungkapnyam
Syaheri melanjutkan, Jelang Pemilu 2024, elit salah satu parpol di lampung khususnya Kota Metro terbuka lebar, ada masalah moral etik internal partai berujung pada kepentingan didasari ketidaksukaan dengan satu orang anggota partai yang duduk sebagai anggota dewan.
Ternyata, berangkat dari ketidaksukaan para elit internal salah satu parpol di Kota Metro, pemilu 2024 mengotak atik pencalonan anggota partai.
“Ahmadi anggota PKS duduk menjadi anggota dewan periode 2019-2024, dengan dulangan suara lebih unggul dari calon calon lain,”paparnya.
Pada pemilu 2024, Ahmadi Menjadi Magnet Pergerakan Mesin Gerindra di Kota Metro Provinsi Lampung
Ahmadi kembali maju mencalonkan diri dengan Dapil Tetap yakni Dapil IV Metro Barat – Metro Selatan.
“Entah apa persoalan sebenarnya, apakah memang Ahmadi benar benar dianggap mampu bergerak memperoleh suara kemenangan dengan Dapil berbeda.”Kata Syaheri.
Saat itu, Syaheri mengatakan,Ahmadi di putuskan pindah Dapil, yakni Dapil I Metro Pusat, atau karena masalah lain yang di picu dari ketidaksukaan, bisa di katakan bahwa, parpol yang lama itu “Bisa Menang Tanpa Ahmadi, Karena Memiliki Data Suara 5.000 di Dapil IV.?
Nah Kabar itu, menjadi sebuah gelombang panas di kalangan Basis Dapil IV milik Ahmadi. Informasi ini juga beredar di jejaring media sosial, hingga grup – grup WhatsAp kalangan Basis dan Sahabat Ahmadi.
Masih kata Syaheri, Kabar Mengejutkan, berbekal dorongan masyarakat Basis dan Para Sahabat Ahmadi bahwa, dirinya tetap maju di dapil tetap dengan partai baru yakni Partai Gerindra.
Kabar ini menjadi buah manis sambutan semangat para kalangan basis dan sahabat Ahmadi, tanpa intruksi aba aba, bergerak masif berjuang dengan segala pola, “Goncang Dapil IV Gerindra Raih Kemenangan”.
Kondisi ini menjadi magnet bagi para kompetitor internal Gerindra di Kota Metro, semangat meraih kemenangan.
“Dan Ahmadi sendiri menganggap para kompetitor satu perahu bukanlah musuh, tetapi Partner Menuju Kemenangan untuk Prabowo bersama Gerindra,”jelas Syaheri. (*)