Bupati Ajak Petani Temui Mendag Soal Singkong

0
733

Bupati Ajak Petani Temui Mendag Soal Singkong

id
bupati lampung tengah, mustafa, harga singkong anjlok, petani sngkong rugi

Bupati Ajak Petani Temui Mendag Soal Singkong    Bupati Lampung Tengah Mustafa bersama puluhan petani singkong menemui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kantornya, Sabtu (22/10). (FOTO: ANTARA Lampung/Humas Pemkab Lampung Lampung Tengah)

…Anjloknya harga singkong kerap terjadi saat panen raya karena `over` produksi…

Lampung Tengah (ANTARA Lampung) – Bupati Lampung Tengah Mustafa menindaklanjuti keluhan petani terkait harga singkong anjlok dengan mengajak para petani menemui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Menurut Mustafa di Lampung Tengah, Minggu, dia mengajak para petani singkong bertemu Menteri Perdagangan di kantornya di Jakarta, Sabtu (22/10).
Dalam pertemuan itu, sebanyak 16 petani dihadirkan mewakili petani singkong di Lampung Tengah.
Saat ini harga singkong anjlok menjadi Rp450 hingga Rp550 per kg dari harga sebelumnya Rp1.200 per kilogram (kg). Kondisi ini membuat petani singkong di Lampung Tengah maupun daerah lain di Lampung yang merupakan sentra penghasil singkong mengeluh.
Menanggapi keluhan petani singkong, Mendag menyatakan, segera memanggil perusahaan-perusahaan tapioka di Lampung Tengah agar menaikkan harga singkong dalam kisaran Rp800-Rp900 per kg.
Selain itu, petani juga diimbau untuk beralih tanam dari singkong ke tebu. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi kelebihan produksi sehingga harga singkong bisa lebih terkendali.
"Anjloknya harga singkong kerap terjadi saat panen raya karena `over` produksi. Dengan beralih tanam, mudah-mudahan produksi singkong dapat ditekan sehingga harga lebih terjaga. Harga tebu juga lebih stabil dibandingkan singkong," ujar Mendag dalam pertemuan itu.
Pihaknya juga berjanji mendatangkan investor untuk membangun pabrik tebu yang nantinya akan menampung hasil produksi petani. "Namun yang jelas, solusi jangka pendek yang akan dilakukan adalah dengan memanggil pengusaha-pengusaha tapioka di Lampung Tengah. Kami akan minta harga singkong dinaikkan," ujar dia.
Mendag mengakui belum ada regulasi atau peraturan penetapan harga standar singkong nasional. Karena itu akan dibahas Menteri Pertanian dan pihak pengusaha.
Menurut dia, penetapan harga pokok penjualan (HPP) singkong penting untuk melindungi petani dari kemungkinan anjlok harga yang disebabkan beberapa faktor, seperti panen raya, serbuan produk luar negeri dan lainnya.
Pada kesempatan itu, Enggartiasto juga mengapresiasi upaya Bupati Mustafa yang telah memfasilitasi para petani untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung ke kementerian. sebagai bukti keseriusan seorang kepala daerah dalam menyerap aspirasi dan mencari solusi permasalahan yang dihadapi rakyatnya.
Mustafa menjelaskan, kedatangannya ke kantor Kementerian Perdagangan adalah dalam rangka mendampingi serta memfasilitasi aspirasi petani singkong atas anjloknya harga komoditas ini. Sebagai penghasil singkong terbesar di Indonesia, jatuhnya harga singkong menjadi pukulan tersendiri bagi petani di Lampung Tengah.
"Saya merasa ikut bertanggung jawab atas jeritan petani singkong di Lampung Tengah. Saya mencoba mencari solusinya dengan mengajak langsung para petani singkong untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan mereka. Alhamdulillah kami diterima langsung oleh Mendag, mudah-mudahan ada titik terang dari pertemuan ini," ujar Mustafa lagi.
Ia memaparkan, Lampung Tengah adalah wilayah dengan komoditas penghasil singkong terbesar dengan luas 79.805 hektare dan total produksi 2,4 juta ton. Penurunan harga singkong dari semula Rp1.200 menjadi Rp560 di tingkat pabrik atau Rp450 per kg tingkat petani, sangat merugikan petani.
Mustafa menyebutkan sedikitnya petani telah kehilangan pendapatan Rp1,2 triliun per tahun dari anjloknya harga singkong itu.
Jika diasumsikan dengan jumlah petani 100.000 kepala keluarga, maka masing-masing kepala keluarga telah kehilangan penghasilan Rp12 juta per musim tanam.
"Wajar jika petani kami resah. Sebelumnya, saya juga telah melayangkan surat untuk Presiden Joko Widodo meminta agar harga singkong dinaikkan," ujar Mustafa pula.
Mustafa juga telah melakukan sidak ke sejumlah perusahaan tapioka di Lampung Tengah untuk memastikan harga singkong di tingkat pabrik. Dari kunjungan tersebut, Mustafa mendapatkan laporan bahwa anjloknya harga singkong disebabkan kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah.
Dalam sidak, Mustafa juga telah mengingatkan perusahaan agar bijak menentukan besaran potongan ongkos cabut dan muat singkong. Jangan sampai petani semakin menderita dengan anjloknya harga ditambah potongan ongkos cabut serta muat singkong.
"Sudah saya sampaikan. Perusahaan harus bijak, potongan jangan terlalu besar. Kasihan dengan petani, sudah harga anjlok, harga masih dipotong dengan persentase cukup tinggi. Perusahaan juga harus memikirkan nasib petani," katanya lagi.(Ant)

Editor: Samino Nugroho

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Tweets by @antaralampung

LEAVE A REPLY